Menghindari Penipuan Lowongan Kerja: Panduan untuk Para Job Seeker

Penipuan Lowongan Kerja

Fenomena Penipuan Lowongan Kerja

Dalam beberapa tahun belakangan ini, kita menyaksikan meningkatnya kasus penipuan melalui modus penawaran lowongan kerja palsu. Terutama di masa pandemi, di mana banyak perusahaan melakukan proses rekrutmen secara virtual. Direktur JobStreet Indonesia, Varun Mehta, menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan nama perusahaan besar untuk menjerat para pencari kerja. Modusnya pun beragam, mulai dari meminta uang sebagai jaminan sampai menawarkan pekerjaan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu

1. Tidak Menyebutkan Posisi Pekerjaan

Sebuah lowongan kerja yang sah biasanya selalu mencantumkan posisi pekerjaan yang dibutuhkan. Hal ini penting agar para pelamar memiliki gambaran jelas tentang pekerjaan yang ditawarkan. Jika sebuah lowongan tidak menyebutkan posisi pekerjaan secara detail, sebaiknya waspadai.

2. Pekerjaan Terlalu Terlihat Bagus

Jika sebuah lowongan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah tanda adanya penipuan. Hindari tergoda dengan iming-iming gaji besar dan pekerjaan yang terlalu mudah. Selalu ingat, kehati-hatian adalah kunci untuk menghindari jebakan.

3. Perusahaan Meminta Uang

Salah satu ciri khas dari lowongan kerja palsu adalah permintaan uang dari pelamar. Entah itu untuk biaya akomodasi interview atau sebagai jaminan untuk mendapatkan posisi tersebut. Ingatlah bahwa menurut UU No. 13 tahun 2013 Pasal 53, semua biaya yang terkait dengan proses rekrutmen seharusnya ditanggung oleh perusahaan, bukan oleh pelamar.

4. Perusahaan Mengirim Email Mencurigakan

Lowongan kerja resmi biasanya dipublikasikan melalui media sosial atau website resmi perusahaan. Jika kamu menerima lowongan melalui email, pastikan untuk memeriksanya dengan cermat. Perhatikan alamat email pengirim, isi dari lowongan tersebut, serta nama pengirim email.

5. Perekrut Berkomunikasi Melalui Media Sosial

Perekrut resmi biasanya akan menghubungi para pelamar melalui email, telepon, atau aplikasi rekrutmen resmi. Jika kamu menerima komunikasi melalui media sosial, terutama dari akun yang mencurigakan, waspadailah. Pastikan untuk memeriksa dengan teliti sebelum membalas tawaran tersebut.

Kesimpulan

Penting bagi para pencari kerja, terutama para lulusan baru, untuk waspada terhadap penipuan lowongan kerja. Selalu periksa ciri-ciri lowongan yang mencurigakan dan cari lowongan kerja melalui platform resmi dan terpercaya seperti JobStreet.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *